Enam Bait Untuk Mama
Tepatnya pada malam kudus
Ari-arimu terputus
Dari keluarga besar yang sederhana
Terlahir sebagai anak perempuan pertama
Belum sempat rasakan bangku kuliah
Di usia belia dipinang Bapak
Apakah itu membuatmu menyerah?
Tentu saja tidak
Sebaliknya,
Wanita bermental baja
Yang sabarnya seluas samudra
Berpendirian kuat berpegang pada agama
Dengan hati selembut sutra
Walau sedikit keras kepala
Engkau tumbuh dengan indahnya
Terima kasih, Mama
Telah menjadi guru pertama kami
Telah memberi cinta tiada henti
Telah mengirimkan doa yang mengiringi jalan kami
Telah menjadi panutan bagi anak-anakmu ini
Telah menjadi perisai yang melindungi kami
Dikalahkan oleh usia
Tubuhmu mulai melemah
Belum lagi darah rendah
Kendati fisikmu mudah lelah
Engkau menolak untuk menyerah
Semata-mata untuk anakmu di rumah
Usia enam puluh tiga
Engkau memasuki usia senja
Kalau aku boleh meminta
Mama nikmati masa tua saja
Menemani Bapak yang sudah renta
Tidak usah banyak bekerja
“Tolong didengarkan ya, Ma?”
Sincerely, Gadis Kecilmu yang sudah dua lima.
Komentar
Posting Komentar