Untuk Gadis yang Sedang Duduk di Depan Kaca


Tulisan ini bukan untuk mereka
Bukan untuk dia
Bukan pula untukmu

Tulisan ini bukan tentang mereka yang berada di bawah atap itu
Bukan tentang dia yang telah menghindar dariku
Bukan pula tentangmu yang sedang menebak seperti apa aku

Tulisan ini untuk Ifah
Gadis yang kurang suka dipanggil Arifah
Gadis yang berusaha mengepakkan sayapnya
Gadis yang selalu merindukan orang rumah
Gadis yang selalu mencari celah bahagia di setiap langkahnya
Gadis yang kadang lupa kalau dia berharga
Gadis yang mulai redup kepercayaan dirinya
Ah terlalu banyak jika disebutkan semua

Namun satu yang tak pernah dia lupa
Kecintaan pada dirinya adalah yang utama
Kau akan sering melihat dia tertawa
Dan mungkin akan bosan dengan senyumnya yang sok manja
Atau potret wajahnya yang selalu terpampang di media sosial
Dia takkan peduli komentar di luar sana
Dia bahagia, itu saja

Untuk gadis bernama Ifah
Tuhan sedang menyaksikanmu dari atas sana
Ibu dan Bapak tak pernah lupa mendoakanmu di setiap sujudnya
Saudara saudari mu selalu ada saat kau senang bahkan sedang susah
Teman-temanmu selalu menantimu mendarat di bandara
Apapun yang membuatmu sedih dan merana
Itu tiada bandingnya dengan kasih sayang yang selalu kau terima
Terima kasih selalu menjadi pribadi yang apa adanya
Tetaplah jadi Ifah
Yang sedang duduk di depan kaca


Selasa malam, dengan rasa yang telah padam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untuk Pelita Yang Tak Pernah Padam

URGENT!