Samapta bagiku;
Yonko 464 Paskhas, Malang, Jawa Timur, Indonesia. |
Pohon rindang senyaman kasur busa
Rentetan tembakan bagai panggilan mama
Pagi terasa malam
Malam pun tetap sama
Samapta bagiku;
Setiap langkah harus seirama
Tak lupa pula bersuara
Ego harus mengalah
Karena setiap kekuatan itu berbeda
Samapta bagiku;
Daun kering, botol minum, dan kantung pasir
Siang dengan teriknya
Malam dengan dinginnya
Dan kami dengan hitamnya
Samapta bagiku;
Merupakan sebuah ujian
Bukan hanya tentang menghafalkan gerakan dan teori
Bukan juga dianggap terkuat oleh pelatih
Tapi tentang menguatkan hati
Tak melulu soal fisik
Karena hal itu sudah pasti
Samapta bagiku;
Bukan hanya tentang menahan kantuk
Bukan pula menahan emosi karena dihukum
Tapi tentang menjaga hati tetap utuh
Walau telah berkali-kali jatuh
Samapta bagiku;
Tak hanya menyisakan kulit yang menggelap
Namun juga tulisan di saat terlelap
25 Oktober 2018
Kamis sore, dengan kalimat yang tak ku mengerti.
Komentar
Posting Komentar